Akhir tahun lalu, satu rencana hidup saya berantakan.
Satu, tapi cukup mengguncang rencana-rencana yang lain.
Sebagian menjadi kacau.
Lebih banyak kacaunya, tepatnya.
Di suatu waktu yang entah kapan, saya tengah menikmati perjalanan bersama tiga teman saya.
Ketiganya sudah berstatus sebagai istri.
Otomatis, saya satu-satunya yang masih single (single dalam artian sebenarnya alias jomblo).
Saya tak bermaksud menceritakan DIA, sesuatu yang telah lewat.
Tapi ada beberapa hal janggal yang saya rasa.
Atau memang saya belum sepenuhnya melepas hingga segala sesuatunya dikait-kaitkan?
Termasuk memgaitkan DIA dengan dirinya?
Ada rasa yang perlahan menyeruak ke seluruh raga,
Ketika tangan ini harus melajukan setir ke arah itu.
Ada cerita lau yang terus memanggil-manggil,
Ketika kaki harus meningjak gas agar mobil tetap melaju ke arah itu.
Ada seribu senyum semu yang santun meyapaku,
Ketika mata harus beradu pandang di setiap sudut arah itu.