Akhir tahun lalu, satu rencana hidup saya berantakan.
Satu, tapi cukup mengguncang rencana-rencana yang lain.
Sebagian menjadi kacau.
Lebih banyak kacaunya, tepatnya.
Ada banyak cara manusia berkomunikasi.
Tapi yang sering terjadi akhir-akhir ini ada satu.
LEWAT KODE.
Sebagian orang kadang menghindar dari lembur biar gabut ya.
Tapi saya justru sebaliknya.
Saya lebih memilih lembur untuk menghindari gabut.
Di suatu waktu yang entah kapan, saya tengah menikmati perjalanan bersama tiga teman saya.
Ketiganya sudah berstatus sebagai istri.
Otomatis, saya satu-satunya yang masih single (single dalam artian sebenarnya alias jomblo).
Kamu pilih dianggap seperti apa bagi seseorang yang penting dihidupmu?
Saya tak bermaksud menceritakan DIA, sesuatu yang telah lewat.
Tapi ada beberapa hal janggal yang saya rasa.
Atau memang saya belum sepenuhnya melepas hingga segala sesuatunya dikait-kaitkan?
Termasuk memgaitkan DIA dengan dirinya?
Selamat pagi Bu Senja, uangnya sudah saya transfer ya. Ini buktinya.
Pagi mas Lanang, terimakasih. Duh, tapi jangan panggil saya Bu donk.
Ada rasa yang perlahan menyeruak ke seluruh raga,
Ketika tangan ini harus melajukan setir ke arah itu.
Ada cerita lau yang terus memanggil-manggil,
Ketika kaki harus meningjak gas agar mobil tetap melaju ke arah itu.
Ada seribu senyum semu yang santun meyapaku,
Ketika mata harus beradu pandang di setiap sudut arah itu.